Upacara Hari Pendidikan Nasional

Ditulis oleh Tim IT PA Watampone. Posted in Berita

Ditulis oleh Tim IT PA Watampone. Dilihat: 129Posted in Berita

Watampone, - Rabu, 10 Mei 2023. Bertempat di Halaman Kantor Bupati Bone, Ketua Pengadilan Agama Watampone, Ibu Dra. Hj. Heriyah, S.H., M.H. menghadiri Upacara Hari Pendidikan Nasional. Bertindak sebagai Pembina Upacara, Bupati Bone Bapak Dr. H. Andi Fahsar M. Padjalangi, M.Si. yang turut dihadiri Pimpinan Forkopimda Kabupaten Bone. Tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar". Hal itu tertuang dalam Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional yang dihormati sebagai bapak Pendidikan Nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era Kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, Tut Wuri Handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara memiliki semboyan yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Semboyan dalam bahasa Jawa ini berbunyi Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Semboyan tersebut dapat diterjemahkan seperti berikut ini:
- Ing Ngarsa Sung Tulada: di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik
- Ing Madya Mangun Karsa: di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide
- Tut Wuri Handayani: dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan

Setelah pelaksanaan upacara, Ibu Ketua Pengadilan Agama Watampone melakukan pertemuan dengan Bupati Bone di Ruang Kerja Bupati Bone