PEMBINAAN DAN SOSIALISASI

Pengadilan Agama Watampone menyelenggarakan rapat koordinasi yang dilangsungkan pada hari Selasa tanggal 7 Oktober 2014, acara tersebut dimulai pada pukul 08.00 sampai pukul 10.00 Wita yang dihadiri segenap hakim, jajaran kepaniteraan dan kesekretariatan termasuk tenaga honorer. Kegiatan tersebut diadakan selain dalam rangka pembinaan kepada segenap jajaran Pengadilan Agama Watampone juga untuk mensosialisasikan hasil rapat koordinasi yang telah diikuti oleh Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Watampone pada tanggal 2 Oktober 2014 di Pengadilan Tinggi Agama Makassar.

Ketua Pengadilan Agama Watampone telah menyampaikan banyak hal terkait hasil rapat koordinasi yang diadakan di PTA Makassar tersebut, baik itu itu menyangkut masalah teknis yustisial maupun masalah tata kelola adaministrasi perkara termasuk kebersihan kantor. Masalah teknis yustisial yang oleh Pak Ketua menyampaikan dan menegaskan bahwa dalam pembuatan putusan, hakim dituntut untuk lebih teliti dan lebih cermat dalam memeriksa dan mengadili perkara sehingga putusan yang dihasilkan lebih berkualitas, dan dalam hal penilaian bukti autentik, apabila alat bukti tersebut tidak memenuhi syarat formal dan materil dalam pembuatannya, hakim tidak dibenarkan untuk membatalkannya akan tetapi dapat menilai kekuatan pembuktiannya, dapat menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum pembuktian.

Selain itu Pak Ketua juga menegaskan perlunya menciptakan budaya bersih, mengaktifkan kembali Jum’at bersih agar performa Kantor Pengadilan Agama Watampone lebih terlihat indah baik dari luar maupun dari dalam, untuk itu sangat diharapkan kepada segenap pegawai sebelum melaksanakan aktivitas menggunakan waktu 10 menit untuk membersihkan ruangan masing-masing karena yang pertama menikmati kebersihan itu adalah penghuni kamar itu sendiri karena kebersihan kantor adalah bagian terpenting dari pelayanan publik.

Bapak Wakil Ketua sebagai koordinator pengawasan dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa untuk mewujudkan pencapaian kinerja yang maksimal salah satu hal yang esensial adalah terwujudnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan diantara sesama di dalam kantor dan hal tersebut telah kita rasakan selama ini, namun untuk lebih memaksimalkan maka perlu cara lain yaitu menggalakkan arisan untuk pemotongan hewan kurban pada hari Idul Adha yang sudah ada namun perlu ditingkatkan, pengumpulan zakat profesi, dan kepedulian terhadap tenaga honorer setelah kita menerima kesejahteraan (gaji/remonirasi).

Demikian pula Panitera/Sekretaris menyampaikan dan menegaskan beberapa hal dan menegaskan kembali apa yang telah disampaikan Pak Ketua khusunya terkait masalah tata kelola administrasi perkara kepada segenap jajaran kepaniteraan kususnya dalam pengelolaan banding. Pansek mengingatkan perlunya ketelitian dan koordinasi yang lebih maksimal, baik dari pengelola banding (meja III), panitera pengganti (yang menyelesaian pemberkasan perkara) dan jurusita sebagai pelaksana pemberitahun-pemberitahun kepada para pihak, dari keseluruhan petugas yang masing-masing menjalankan proses sesuai fungsinya, harus bekerja sesuai standar dan maksimal serta saling bersinerji sehingga pengelolaan perkara banding berjalan dengan benar dan pengirimannya secara tepat waktu.

Selain itu Panitera/sekretaris juga menyampaikan dan menegaskan kepada segenap jajaran kesekretariatan khususnya dalam pengelolaan DIPA agar program yang telah ditetapkan harus dilaksanakan dan direalisasikan sesuai target pencapaiannya, mengingat sekarang ini telah melewati triwulan III dan memasuki bulan I triwulan IV, sehingga sangat diharapkan khususnya pengelolaan DIPA 04 dapat direalisasikan sesuai target yang telah ditetapkan pada akhir teriwulan IV mendatang.

Semoga sosialisasi dan pembinaan yang dilaksanakan ini mendapat berkah dari Allah SWT, sehingga segenap aparat Pengadilan Agama Watampone dalam menjalankan tugas dan fungsinya mendapat petunjuk dan perlindungan dari Allah SWT, Amin… By Kamal pedege.